Quantcast
Channel: Heart of Mine
Viewing all articles
Browse latest Browse all 636

All You Can Eat yang Kebablasen

$
0
0

Akhirnyaaaa..... bisa kembali online dan sharing tulisan plus bewe bewe niiiihh...

Kalau mau ngucapin met lebaran berasa udah basi kayaknya ya hihihiii... Namun mohon maaf atas semua kesalahan tak dilarang kan? Beneran nih teman-teman semua, tolong maafkan diriku bila banyak salah selama berteman di sosmed, blog maupun di dunia nyata. Apalah aku ini yang seringnya komen asal saja plus berpendapat yang lebih banyak sok taunya ;) Beneran yaaa... maapin yaaakkk....

Bulan puasa belum lama kita tinggalkan, jadi masih kerasa banget nih suasananya. Begitu damai, begitu indah, begitu bersemangatnya semua orang dalam berlomba-lomba meraih kebajikan. Semoga ya selepas Ramadhan tahun ini kita tetap terpola seperti itu dalam bertutur, bertingkah laku maupun beribadah.

Ada satu yang sampai sekarang masih mengganjal dalam hati nih. Saat puasa kemarin kan banyak ya ajakan untuk buka puasa bersama teman-teman. Seringnya sih ya berbuka puasa dengan keluarga. Namanya juga emak-emak, selain melatih anak-anak untuk berpuasa, tentunya jadi penanggung jawab juga dong atas menu buka puasa mereka. Nyiapin minum dan makanan yang harus terus berotasi menunya dalam sebulan. 

siomay sehat ala tokopedia.com
Tak perlu berlebihan sih kalau menurutku. Di keluargaku yang biasanya dicari oleh suami dan anak-anak justru teh hangat dan camilan. Setelah minum air putih, biasanya kedua menu tadi jadi incaran. Jarang pake banget sih bikin sendiri karena keterbatasan waktu dan kemampuan masak ;) Lebih sering beli jajanan macam martabak mini, arem-arem, kue ku, maupun siomay.

Nah, jajanan yang terakhir ini favorit suamiku. Kalau pas bisa beli di lapak dimsum gitu bisa sampai habis 4 atau 5 biji yang gede-gede. Tapi kalau pas mepet waktunya antara pulang kantor dan beli jajanan, maka siomay ala ala yang dijual di gerobak jajanan buka puasa pun cukup sudah ;) 

Selain buka puasa di rumah, ada beberapa kali aku dapet ajakan untuk bukber alias buka puasa bersama teman-teman. Pilih tempat yang ada layanan all you can eat

Bukber sahabat dengan sajian All You Can Eat

Sesuai dengan ritme perut saat puasa, aku tetap cari air putih, teh manis hangat dan cemilan. Eh luar biasa ya ternyata kalau buka puasa di resto atau hotel yang menyajikan menu all you can eat. Para pengunjungnya kayak orang kalap, ambil makanan segunung ibarat besok nggak bisa makan lagi.

Di situlah rasanya sedih banget ngeliat all you can eat yang kebablasen itu. Bukannya pada ngambil seperlunya saja, tapi banyak yang berlomba-lomba untuk banyak-banyakan ngambil. Kupikir ya urutannya membatalkan puasa dengan minum yang manis plus nyemil. Lanjut maghriban dulu, baru kemudian bisa makan berat kan. 

Yaaahh... kalau nggak ambil duluan bisa kehabisan dooonkk....

Ealah, seberapa kuat sih sebenarnya lambung kita bisa menerima makanan pasca seharian kosong? Justru dengan berpuasa perut kita jadi disiplin kan. Makan secukupnya saja. Bukan malah jadi semua-semua dimakan ;)

Semisal makanan yang diambil habis sih tidak masalah. Yang bikin sedih nih ya, saat selesai dengan minuman, buah dan makanan kecil, kulihat banyak sekali sisa makanan di piring orang-orang itu. Gorengan yang tadi pada ngambil empat sampai lima biji, masih sisa dua biji. Nasi di piring yang tadi disendok dengan gegap gempita, hanya dimakan separuhnya saja. Hih...gemes banget nggak sih. Apalagi saat aku sadar, aku nggak kebagian lauk lagi :(  Semua sudah habis tak bersisa gara-gara aku terlalu lemah lembut dan gaya, buka puasanya kayak putri keraton ;) 

Menurut sobat blogger gimana, apakah sepaham denganku tentang all you can eat yang kebablasen ini? Ataukah hanya aku yang terlalu melebih-lebihkan saja? Share donk opinimu :)

Viewing all articles
Browse latest Browse all 636