Quantcast
Channel: Heart of Mine
Viewing all articles
Browse latest Browse all 636

Menikmati Teh

$
0
0


Apa sih ya kira-kira yang paling nikmat diminum sore hari sepulang kantor?

Kopi? Bisaaaa..... Teh? He emh.....

Duluuuu banget ya aku gemar sekali minum kopi, mulai dari kopi instan hingga kopi hitam. Namun sejak melahirkan anak pertama, tampaknya aku harus sadar diri dan mulai detox kopi dengan sangat terpaksa. Jantungku berdebar keras hingga 2 hari saat mencoba meminum segelas kopi kesukaanku. Yah, mau gimana lagi ya, I have to say goodbye, my dear coffee... 

Lalu apakah kebiasaan wedangan soreku harus berhenti? Tentu tidak dong. Kan masih ada teh.

Sobat blogger suka teh jenis apa? Suka yang teh tubruk atau teh celup?

Kalau di rumah aku lebih senang bikin com-coman teh (apa ya Bahasa Indonesianya?). Jadi teh tabur itu diseduh dengan air panas. Malah sekarang lebih seringnya teh kurebus bersamaan dengan airnya langsung di dalam ceret rebus khusus. Di dalam tea maker ini kita menambahkan sejumlah teh tabur sesuai selera. Kalau aku sih biasanya menambahkan 2 sendok makan teh ke dalamnya.

Yang paling asyik dari teh tubruk gini ini ya aromanya boooo.... Haruuuumm... Setelah air di ceret mendidih, diamkan beberapa saat. Teh akan makin gelap warnanya. Namun ini tergantung jenis teh yang kita pakai juga. Ada beberapa merk teh tabur yang memang hasil seduhan tehnya tidak bisa berwarna gelap.

tuangkan tehku, darling :)

Tak hanya diriku yang suka teh. Suami dan anak-anak pun selalu bertanya "Mana tehnya, Bu?" jika aku tak menyajikan teh hangat kala sore hari. Hehehee...

Biasanya sih teh hangat untuk sekeluarga ini kuhidangkan di cangkir masing-masing anggota keluarga. Si Ayah dengan gelas jumbonya, Kakak dengan mug warna pink, dan Adek yang galau antara pakai mug Olaf Frozen atau mug warna hitam. Iya, Adek suka sekali dengan mug Olaf-nya, sayangnya mug tersebut berukuran kecil, sekali teguk teh itu akan cepat habis. Adek pun akan mulai menginvasi teh-teh milik anggota keluarga yang lain. Duuuhh... ajaran siapa sih ini :))

Sekali waktu pengin juga loh menikmati teh dengan menggunakan poci tembikar. Teh panas kental, dilengkapi dengan gula batu yang akan menyatu dengan teh secara pelan-pelan, amboooiiii indahnya dunia. Apalagi menikmati teh ginasthel (legi panas kenthel = manis panas dan pekat) ini dilakukan sembari membaca-baca majalah atau novel kesayangan.


Menikmati secangkir teh memang bisa membuat relax pikiran. Tapi hati-hati ya bagi yang harus menghindari pemanisnya. Jika memiliki kecenderungan gula darah tinggi, lebih baik nikmati teh panas ini dengan gula khusus atau tak usah menambahkan gula ke dalamnya. Tetap nikmat kok :)

Poci teh tembikar ini kubeli bersama alm. bapak tahun 80-an loh. Hahahaa... hayooo... ada yang kalah umurnya ya sama pociku ini. Ini pociku... mana pocimu? :)



Viewing all articles
Browse latest Browse all 636