Saya terima nikah dan kawinnya Kaswarganti Widayati binti Kasiyo Dwijowinoto, untuk diri saya sendiri, dengan mas kawin seperangkat alat sholat dan Al-Qur'an dibayar tunai.
Hampir seminggu peristiwa itu berlalu, namun hari bahagia kakak tercinta masih teringat dengan detail hingga kini. Memutar kembali jarum waktu beberapa waktu berselang, saat aku masih bersenda gurau dengan kakak perempuanku, yang lebih sering kuperlakukan seperti adikku :)
Aku masih ingat saat dia bertanya cara mengemas mukena dan Al-Qur'an yang akan dijadikan mas kawin itu. Waduh, melipat kertas saja aku sulit. Boro-boro deh bisa bikin buntelan mas kawin model begitu :) Jadi akhirnya kubiarkan kakakku sukses pusing secara solo.
Ingatanku pun terlontar ke beberapa tahun yang lalu, hampir sebelas tahun yang lalu tepatnya. Saat aku melahirkan anak pertama, ada kakakku yang cantik dan baik hati ini yang rela menunggu sejak aku masuk rumah sakit hingga beberapa hari ke depan. Membantu suamiku mengurus segala printilan mengurus cuci dan kubur ari-ari si sulung hingga menemaniku yang super bandel nggak mau dinasehatin para perawat. Diminta baik-baik baringan di tempat tidur malah ngeyel minta mandi keramas pasca melahirkan. Akhirnya pingsan deh di kamar mandi. Pakai tengkurep di atas wc pulak pingsannya :)
Kakakku sudah luar biasa panik saat mendengar suara gedebruk di kamar mandi itu. Mana pas ngangkat badanku diliatnya mataku mendelik dan hanya keliatan putihnya saja. Sampai tergopoh-gopoh dia memanggil para suster setelah menekan-nekan bel panggilan tanpa hasil. Maafkan sudah merepotkanmu waktu itu ya Mbakku sayang :*
Memandangmu yang tersenyum ceria di hari bahagia itu membuatku ikutan terharu, Mbak. Beneran.... *break dulu elap air mata dan ingus hiks....
Puluhan tahun berlalu, jodoh pun tak kemana. Pria yang dari jaman mudamu dulu sudah naksir dirimu itu akhirnya bersanding juga denganmu. Meski kalian tak lagi muda, namun aku ikut merasakan getar-getar cinta di antara kalian. Kan kalau urusan getar cinta begini aku sudah lebih lihai kakaaaa..... *disambit g-string
Sampai kini juga tak akan kulupa bagaimana kau mencintai anak-anakku seperti anakmu sendiri. Bagaimana hari-harimu selalu kurepoti urusan titip menitip krucils ini. Bahkan si nomer dua pun sudah lengket sekali padamu. Aku yakin, bukan hanya anakku yang akan rindu padamu, tapi kamu pun akan menyimpan getar rindu yang sama kepadanya. Dua hari setelah pernikahanmu kau harus segera menjejak langkah ke kota lain, Kakak. Duh terus ini urusan anak-anak bagaimana hahahaaa.... Sudah pada kena virus 'budhe addicted' nih ;)
Nggak sih, cuma bercanda kakaaaa.... Aku tentu saja ikut bahagia dan mendoakanmu bersama keluarga barumu. Baik-baik di sana yaaa... jangan rewel :D Pasti di situ kamu akan rindu segala kejudesanku, kebengisanku dan semua perilaku sewenang-wenangku padamu. Swear deh, saat ini pasti kamu sedang menangis rindu untukku kaaannn..... *ngikik devil
Hari bahagia kakak tercinta ini menjadi acara mantu terakhir bagi ibuku. Ketiga anak perempuannya akhirnya sudah menemukan pelabuhan masing-masing. Andai almarhum bapak dan almarhum mas masih ada, mereka pasti juga turut bahagia. Doa yang terindah untuk kedua lelaki tercinta itu.
Dan foto di atas tadi sungguh merusak suasana romantis postingan. Sepasang suami istri yang nggak bisa liat pelaminan nganggur. Asal duduk dan nggak peduli pada semua tamu undangan yang menatap heran :D
....Bune, kuwi ngopo anake dhewe dho temangsang ning nduwur pyan yoooo.... ;) ~ imajiner ngaco
*photo courtesy : Antz Anton
Ingatanku pun terlontar ke beberapa tahun yang lalu, hampir sebelas tahun yang lalu tepatnya. Saat aku melahirkan anak pertama, ada kakakku yang cantik dan baik hati ini yang rela menunggu sejak aku masuk rumah sakit hingga beberapa hari ke depan. Membantu suamiku mengurus segala printilan mengurus cuci dan kubur ari-ari si sulung hingga menemaniku yang super bandel nggak mau dinasehatin para perawat. Diminta baik-baik baringan di tempat tidur malah ngeyel minta mandi keramas pasca melahirkan. Akhirnya pingsan deh di kamar mandi. Pakai tengkurep di atas wc pulak pingsannya :)
Kakakku sudah luar biasa panik saat mendengar suara gedebruk di kamar mandi itu. Mana pas ngangkat badanku diliatnya mataku mendelik dan hanya keliatan putihnya saja. Sampai tergopoh-gopoh dia memanggil para suster setelah menekan-nekan bel panggilan tanpa hasil. Maafkan sudah merepotkanmu waktu itu ya Mbakku sayang :*
Memandangmu yang tersenyum ceria di hari bahagia itu membuatku ikutan terharu, Mbak. Beneran.... *break dulu elap air mata dan ingus hiks....
Puluhan tahun berlalu, jodoh pun tak kemana. Pria yang dari jaman mudamu dulu sudah naksir dirimu itu akhirnya bersanding juga denganmu. Meski kalian tak lagi muda, namun aku ikut merasakan getar-getar cinta di antara kalian. Kan kalau urusan getar cinta begini aku sudah lebih lihai kakaaaa..... *disambit g-string
Sampai kini juga tak akan kulupa bagaimana kau mencintai anak-anakku seperti anakmu sendiri. Bagaimana hari-harimu selalu kurepoti urusan titip menitip krucils ini. Bahkan si nomer dua pun sudah lengket sekali padamu. Aku yakin, bukan hanya anakku yang akan rindu padamu, tapi kamu pun akan menyimpan getar rindu yang sama kepadanya. Dua hari setelah pernikahanmu kau harus segera menjejak langkah ke kota lain, Kakak. Duh terus ini urusan anak-anak bagaimana hahahaaa.... Sudah pada kena virus 'budhe addicted' nih ;)
Nggak sih, cuma bercanda kakaaaa.... Aku tentu saja ikut bahagia dan mendoakanmu bersama keluarga barumu. Baik-baik di sana yaaa... jangan rewel :D Pasti di situ kamu akan rindu segala kejudesanku, kebengisanku dan semua perilaku sewenang-wenangku padamu. Swear deh, saat ini pasti kamu sedang menangis rindu untukku kaaannn..... *ngikik devil
Hari bahagia kakak tercinta ini menjadi acara mantu terakhir bagi ibuku. Ketiga anak perempuannya akhirnya sudah menemukan pelabuhan masing-masing. Andai almarhum bapak dan almarhum mas masih ada, mereka pasti juga turut bahagia. Doa yang terindah untuk kedua lelaki tercinta itu.
Dan foto di atas tadi sungguh merusak suasana romantis postingan. Sepasang suami istri yang nggak bisa liat pelaminan nganggur. Asal duduk dan nggak peduli pada semua tamu undangan yang menatap heran :D
....Bune, kuwi ngopo anake dhewe dho temangsang ning nduwur pyan yoooo.... ;) ~ imajiner ngaco
*photo courtesy : Antz Anton