Menghitung hari....
Bukan, ini bukan sedang menyoal lagu lawas yang ditembangkan oleh Krisdayati loh. Aku sedang counting down hari-hari menuju tahun baru 2018.
Emang udah dapet pencapaian apa aja kok ngitungin tahun gitu?
Well, kadang ya, bila dihitung-hitung, rasanya pergerakan kita dari tahun ke tahun itu tak terasa. Tapi pernahkah terpikir ketika kita, khususnya yang sudah menjadi orang tua, melihat pertumbuhan anak-anak kita yang bagaikan busur panah saja melesatnya. Eh, tau-tau udah besar. Eh, tau-tau udah jadi perawan dan jejaka.
Tau-tau gimana 😉 itu bocah kan dirawat penuh kasih sayang, mulai dari lahir jebrol sampai sekarang udah masuk akil baligh. Tahun-tahun yang terlewatkan itu bukan tau-tau saja berlalu loh. Banyak sekali peristiwa bersama keluarga yang dijalani bersama, baik pengalaman yang manis maupun pahit.
Apa saja nih pengalaman yang asyik yang kira-kira paling kita ingat saat berkumpul bersama keluarga?
LIBURAN....
Iyes.... Meskipun dari tahun ke tahun, sepanjang tahun harus mengumpulkan tabungan demi bisa liburan akhir tahun bersama keluarga tercinta, rasanya ketika saat liburan tiba bahagianya luar biasa. Iya dong, segala macam usaha mengatasi tantangan kerja selama setahun, plus tantangan menyisihkan uang agar memiliki tabungan untuk jalan-jalan, tentu saja berasa terbayar lunas ketika bisa menikmati waktu liburan bareng keluarga.
Nah, saat menghadapi libur akhir tahun ini, teman-teman sudah memiliki bucket list untuk mengisi liburan besama keluarga kah? Mau mencoba beberapa alternatif berikut ini?
Kota Semarang itu menurutku satu dari keajaiban dunia dalam hal cuaca. Panasnya yang amat menyengat di hari-hari biasa, tak pernah menyurutkan jumlah pengunjung yang ingin menikmati kecantikan si Little Netherland ini.
Kekayaan ragam budaya dan heterogenitas masyarakat Semarang tak lepas dari unsur sejarah. Sebagai kota pelabuhan, Semarang ramai sekali dikunjungi berbagai pedagang maupun armada dari luar negeri. Mulai dari pedagang dari tanah Gujarat, orang-orang keturunan Arab, hingga laksamana dari Tiongkok bernama Zheng He / Cheng Ho.
Cheng Ho dan pasukannya membuang sauh di pantai Semarang karena saat itu banyak anak buahnya yang jatuh sakit. Selain merapat di sana, mereka juga mendirikan masjid sebagai tempat ibadah. Cheng Ho merupakan laksamana Tiongkok yang beragama Islam. Meskipun tempat ini terkenal sebagai Kelenteng Sam Poo Kong, dulunya tempat ini digunakan oleh Cheng Ho dan pasukannya untuk beribadah.
Jika Kelenteng Sam Poo Kong terletak di kawasan Semarang bawah, maka teman-teman bisa juga menemukan satu lagi landmark unik yang ada di kota Semarang bagian atas. Mungkin sudah banyak yang tau ya kalau Semarang itu selain berada di garis pantai juga memiliki daerah perbukitan. Lengkap deh jadinya, mau jalan-jalan ke pantai bisa, mau ngadem di perbukitan pun juga bisa.
Landmark di kota bagian atas ini terkenal dengan nama Pagoda Avalokitesvara, berada di kawasan Vihara Buddhagaya di daerah Pudak Payung Semarang. Pagoda ini memiliki ketinggian 45 meter dan merupakan pagoda tertinggi di Indonesia. Seperti layaknya vihara lainnya, Vihara Buddhagaya ini pun digunakan sebagai tempat ibadah umat Budha. Namun menilik keunikan bentuk pagodanya, campuran ciri arsitektur Tiongkok dan Thailand, maka tempat ini pun menjadi salah satu obyek wisata yang menarik, pun merupakan kebanggaan masyarakat Semarang.
Itu sih idealnya. Masih teringat-ingat sampai sekarang, dulu aku pergi ke Bromo selepas melakukan pendakian ke Gunung Semeru. Dari Semeru ke Bromo jalan euy. Hedeeehhh... melewati padang tandus tak berpohon sungguh membuatku selalu melihat cowok ganteng... eh, fatamorgana. Bawaannya pengin berteduh di bawah pohon rindang. Sungguh nelangsanya, hanya rumput saja yang ada 😉
Tentu saja pengalamanku itu tak berlaku ya bagi teman-teman semua yang ingin jalan-jalan ke Bromo. Silakan pilih sembarang media transportasi untuk menuju gunung yang indah dan penuh pesona ini.
Di Bromo, kita tak hanya bakalan dibikin terpana oleh keindahan paduan gunung, kawah dan lautan pasir yang siap memeluk tubuh. Di sana kita juga bisa mengunjungi Pura Luhur Poten yang berada di dalam bentangan kawasan Bromo.
Warbiyasak ya, ada Pura yang memiliki latar belakang keindahan Gunung Bromo. Bagi penyuka fotografi, tempat ini selalu menjadi incaran. Terutama saat ritual perayaan Kasada, bisa dipastikan hamparan pasir yang membuat orang harus terseok-seok menuju pura ini bakalan tak terasa.
Bagi yang tinggal jauh dari provinsi Jawa Timur, atau lebih-lebih bagi teman-teman yang tinggal di luar Pulau Jawa, gimana caranya biar bisa mudah mengunjungi Bromo, baik dari sisi transportasi maupun akomodasi?
Aku sempat buka-buka paket pesawat hotel Traveloka nih. Ternyata sekarang semua orang bisa dengan mudah memesan tiket maupun hotel dengan sekali klik. Coba yuk ikuti langkahnya berikut ini :
Langkah 1 : Buka web traveloka.com
Tampilan seperti di atas akan terlihat. Jika kita ingin pesan tiket sekaligus hotel, bisa klik di bagian yang ada kotak merahnya itu. Nanti kita akan diminta untuk memasukkan data dari mana kita akan berangkat, keberangkatan tanggal berapa, pulang tanggal berapa, dan di bagian hotel akan menyesuaikan dengan pilihan itinerary yang kita tentukan tersebut.
Langkah 2 : Mengisi data keberangkatan dan kepulangan
Nah, mau berapa orang yang berangkat pun bisa diisi di kolom number of passengers di bagian kanan atas. Detail di bagian hotel akan menyesuaikan dengan jadwal perjalanan kita.
Langkah 3 : Melihat hasil Search Packages
Hasil pencarian akan terlihat setelah kita klik tombol Search Packages. Jika kita arahkan mouse di bagian Price per person, akan muncul keterangan di kotak hitam berapa banyak nilai hemat yang kita dapatkan dengan pesan di Traveloka sekaligus tiket dan hotelnya. Lumayan banget ya 12%, sampai 600 ribu gitu ngiritnya. Jangan dilihat besaran value-nya yang sampai sejuta lebih itu, maklum aja tanggal bookingnya kan pas lagi puncak-puncaknya liburan akhir tahun tuh. Itu pun untuk 3 hari loh per pax. So, per harinya jatuhnya tetap murah kaaannn...
Jadi, siapa mau ajakin aku barengan ke Bromo nih?
Asyik loh bila akhir tahun bisa menjelajahi Pulau Madura bersama keluarga. Madura terbentang dari Bangkalan, Sampang, Pamekasan dan Sumenep. Bahkan dari Sumenep kita bisa nyebrang ke pulau yang terkenal banget akan tingginya kandungan oksigennya, nomer 2 di dunia loh bro n sis 😉
Teman-teman bisa coba buktikan saat berada di Gili Iyang, sekitar pukul 3 pagi berada di titik oksigen yang telah diberi tanda, akan terasa sungguh segarnya oksigen yang tak akan ditemukan di kota-kota tempat tinggal kita selama ini.
Pantai Ropet di Gili Iyang menyimpan pesona yang sangat luar biasa. Tak selayaknya pantai dengan hamparan pasir, di Ropet kita akan takjub memandang kokohnya batu cadas di tebing-tebing yang menjadi bibir pantai tersebut.
Baca juga : Catatan Kecil Menuju #MenduniakanMadura
Tuh kan, meskipun terletak jauuuuhh sekali dari pusat pemerintahan, Indonesia tuh memiliki segudang pesona. Salah satunya berada di Gili Iyang, pulau terpisah yang masuk di kawasan Sumenep Madura.
Sedangkan di wilayah Madura yang lain kita juga bakalan menemukan keelokan alam yang tak kalah bila dibandingkan dengan yang ada di Gili Iyang tadi. Salah satunya ini nih :
Yang ini namanya Air Terjun Toroan, berada di kawasan Sampang Madura. Meski tak terlalu tinggi, air terjun ini harus diwaspadai juga loh. Cucuran airnya langsung bertemu dengan lautan. Please be careful, jangan ceroboh untuk masuk ke wilayah perairannya. Ada palung yang lumayan dalam di bawah air terjun itu, yang jika tidak diwaspadai bisa berakibat cukup fatal.
Tiga dari pilihan destinasi wisata untuk liburan akhir tahun bersama keluarga tadi kuharapkan bisa memberikan wacana bagi teman semua. Jika ada yang memiliki opsi di luar ketiga destinasi tadi, boleh dong share di kolom komen. Aku senang sekali bila bisa mendapatkan banyak informasi seputar liburan akhir tahun dari teman-teman semua.
Nah, saat menghadapi libur akhir tahun ini, teman-teman sudah memiliki bucket list untuk mengisi liburan besama keluarga kah? Mau mencoba beberapa alternatif berikut ini?
Sam Poo Kong dan Pagoda Avalokitesvara Semarang
Halooo... untuk teman-teman yang tinggal di luar kota Semarang, boleh banget loh kalau mau menghabiskan liburan tahun baru ini di Kota Lunpia tercinta. Yup, di kota inilah aku lahir, dibesarkan dan hingga kini memiliki keluarga.Kota Semarang itu menurutku satu dari keajaiban dunia dalam hal cuaca. Panasnya yang amat menyengat di hari-hari biasa, tak pernah menyurutkan jumlah pengunjung yang ingin menikmati kecantikan si Little Netherland ini.
Kekayaan ragam budaya dan heterogenitas masyarakat Semarang tak lepas dari unsur sejarah. Sebagai kota pelabuhan, Semarang ramai sekali dikunjungi berbagai pedagang maupun armada dari luar negeri. Mulai dari pedagang dari tanah Gujarat, orang-orang keturunan Arab, hingga laksamana dari Tiongkok bernama Zheng He / Cheng Ho.
Cheng Ho dan pasukannya membuang sauh di pantai Semarang karena saat itu banyak anak buahnya yang jatuh sakit. Selain merapat di sana, mereka juga mendirikan masjid sebagai tempat ibadah. Cheng Ho merupakan laksamana Tiongkok yang beragama Islam. Meskipun tempat ini terkenal sebagai Kelenteng Sam Poo Kong, dulunya tempat ini digunakan oleh Cheng Ho dan pasukannya untuk beribadah.
Jika Kelenteng Sam Poo Kong terletak di kawasan Semarang bawah, maka teman-teman bisa juga menemukan satu lagi landmark unik yang ada di kota Semarang bagian atas. Mungkin sudah banyak yang tau ya kalau Semarang itu selain berada di garis pantai juga memiliki daerah perbukitan. Lengkap deh jadinya, mau jalan-jalan ke pantai bisa, mau ngadem di perbukitan pun juga bisa.
Landmark di kota bagian atas ini terkenal dengan nama Pagoda Avalokitesvara, berada di kawasan Vihara Buddhagaya di daerah Pudak Payung Semarang. Pagoda ini memiliki ketinggian 45 meter dan merupakan pagoda tertinggi di Indonesia. Seperti layaknya vihara lainnya, Vihara Buddhagaya ini pun digunakan sebagai tempat ibadah umat Budha. Namun menilik keunikan bentuk pagodanya, campuran ciri arsitektur Tiongkok dan Thailand, maka tempat ini pun menjadi salah satu obyek wisata yang menarik, pun merupakan kebanggaan masyarakat Semarang.
Bromo
Aku jadi ingat perjalanan panjang penuh peluh dan kotor ketika tahun 90an dulu pergi ke Bromo. Lha kok bisa gitu? Bukannya pergi ke Bromo itu tinggal naik jeep atau alat transportasi yang lain?Itu sih idealnya. Masih teringat-ingat sampai sekarang, dulu aku pergi ke Bromo selepas melakukan pendakian ke Gunung Semeru. Dari Semeru ke Bromo jalan euy. Hedeeehhh... melewati padang tandus tak berpohon sungguh membuatku selalu melihat cowok ganteng... eh, fatamorgana. Bawaannya pengin berteduh di bawah pohon rindang. Sungguh nelangsanya, hanya rumput saja yang ada 😉
Tentu saja pengalamanku itu tak berlaku ya bagi teman-teman semua yang ingin jalan-jalan ke Bromo. Silakan pilih sembarang media transportasi untuk menuju gunung yang indah dan penuh pesona ini.
![]() |
source : traveloka.com |
Di Bromo, kita tak hanya bakalan dibikin terpana oleh keindahan paduan gunung, kawah dan lautan pasir yang siap memeluk tubuh. Di sana kita juga bisa mengunjungi Pura Luhur Poten yang berada di dalam bentangan kawasan Bromo.
Warbiyasak ya, ada Pura yang memiliki latar belakang keindahan Gunung Bromo. Bagi penyuka fotografi, tempat ini selalu menjadi incaran. Terutama saat ritual perayaan Kasada, bisa dipastikan hamparan pasir yang membuat orang harus terseok-seok menuju pura ini bakalan tak terasa.
Bagi yang tinggal jauh dari provinsi Jawa Timur, atau lebih-lebih bagi teman-teman yang tinggal di luar Pulau Jawa, gimana caranya biar bisa mudah mengunjungi Bromo, baik dari sisi transportasi maupun akomodasi?
Aku sempat buka-buka paket pesawat hotel Traveloka nih. Ternyata sekarang semua orang bisa dengan mudah memesan tiket maupun hotel dengan sekali klik. Coba yuk ikuti langkahnya berikut ini :
Langkah 1 : Buka web traveloka.com
Tampilan seperti di atas akan terlihat. Jika kita ingin pesan tiket sekaligus hotel, bisa klik di bagian yang ada kotak merahnya itu. Nanti kita akan diminta untuk memasukkan data dari mana kita akan berangkat, keberangkatan tanggal berapa, pulang tanggal berapa, dan di bagian hotel akan menyesuaikan dengan pilihan itinerary yang kita tentukan tersebut.
Langkah 2 : Mengisi data keberangkatan dan kepulangan
Nah, mau berapa orang yang berangkat pun bisa diisi di kolom number of passengers di bagian kanan atas. Detail di bagian hotel akan menyesuaikan dengan jadwal perjalanan kita.
Langkah 3 : Melihat hasil Search Packages
Hasil pencarian akan terlihat setelah kita klik tombol Search Packages. Jika kita arahkan mouse di bagian Price per person, akan muncul keterangan di kotak hitam berapa banyak nilai hemat yang kita dapatkan dengan pesan di Traveloka sekaligus tiket dan hotelnya. Lumayan banget ya 12%, sampai 600 ribu gitu ngiritnya. Jangan dilihat besaran value-nya yang sampai sejuta lebih itu, maklum aja tanggal bookingnya kan pas lagi puncak-puncaknya liburan akhir tahun tuh. Itu pun untuk 3 hari loh per pax. So, per harinya jatuhnya tetap murah kaaannn...
Jadi, siapa mau ajakin aku barengan ke Bromo nih?
Madura
Selain terkenal dengan produksi garam yang berlimpah dan Jembatan Suramadu, apa yang menjadi daya tarik Pulau Madura?Asyik loh bila akhir tahun bisa menjelajahi Pulau Madura bersama keluarga. Madura terbentang dari Bangkalan, Sampang, Pamekasan dan Sumenep. Bahkan dari Sumenep kita bisa nyebrang ke pulau yang terkenal banget akan tingginya kandungan oksigennya, nomer 2 di dunia loh bro n sis 😉
Teman-teman bisa coba buktikan saat berada di Gili Iyang, sekitar pukul 3 pagi berada di titik oksigen yang telah diberi tanda, akan terasa sungguh segarnya oksigen yang tak akan ditemukan di kota-kota tempat tinggal kita selama ini.
Pantai Ropet di Gili Iyang menyimpan pesona yang sangat luar biasa. Tak selayaknya pantai dengan hamparan pasir, di Ropet kita akan takjub memandang kokohnya batu cadas di tebing-tebing yang menjadi bibir pantai tersebut.
Baca juga : Catatan Kecil Menuju #MenduniakanMadura
Tuh kan, meskipun terletak jauuuuhh sekali dari pusat pemerintahan, Indonesia tuh memiliki segudang pesona. Salah satunya berada di Gili Iyang, pulau terpisah yang masuk di kawasan Sumenep Madura.
Sedangkan di wilayah Madura yang lain kita juga bakalan menemukan keelokan alam yang tak kalah bila dibandingkan dengan yang ada di Gili Iyang tadi. Salah satunya ini nih :
Yang ini namanya Air Terjun Toroan, berada di kawasan Sampang Madura. Meski tak terlalu tinggi, air terjun ini harus diwaspadai juga loh. Cucuran airnya langsung bertemu dengan lautan. Please be careful, jangan ceroboh untuk masuk ke wilayah perairannya. Ada palung yang lumayan dalam di bawah air terjun itu, yang jika tidak diwaspadai bisa berakibat cukup fatal.
Tiga dari pilihan destinasi wisata untuk liburan akhir tahun bersama keluarga tadi kuharapkan bisa memberikan wacana bagi teman semua. Jika ada yang memiliki opsi di luar ketiga destinasi tadi, boleh dong share di kolom komen. Aku senang sekali bila bisa mendapatkan banyak informasi seputar liburan akhir tahun dari teman-teman semua.